Waspada Alergi Detergen Apabila Mengalami Hal Ini

Waspada Alergi Detergen Apabila Mengalami Hal Ini

Daftar Isi


Daftar Isi Tidak Ditemukan

Bagikan :


Bagaimana Anda memilih deterjen yang Anda pakai selama ini? Dari aroma harumnya? harganya? atau merk tertentu yang sedang populer? Ternyata memilih deterjen harus dilakukan lebih cermat, karena alergi deterjen bisa disebabkan oleh deterjen yang setiap hari Anda gunakan.

Alergi deterjen kerap dialami tidak hanya oleh anak-anak, namun juga orang dewasa. Bahan-bahan yang digunakan di dalam deterjen memang sudah disesuaikan dengan standar dan perizinan, tetapi beberapa bahannya tetap dapat memicu reaksi alergi pada Anda atau anggota keluarga.

Zat pewangi atau parfum, pewarna, pengawet atau bahan kimia lainnya yang terkandung dalam deterjen dapat memicu kondisi yang disebut dermatitis kontak. Salah satu kondisi yang menunjukkan reaksi alergi, yaitu seperti ruam-ruam merah yang terasa gatal dan panas, meluas di area tertentu seperti sela jari, ketiak, atau selangkangan. Reaksi alergi ini bisa muncul langsung saat terpapar deterjen secara langsung (saat mencuci pakaian) atau beberapa waktu setelah terpapar.

Berikut adalah beberapa tanda apabila Anda mengalami alergi deterjen:

  • ruam kemerahan
  • gatal ringan sampai berat
  • kulit melepuh, bernanah atau mengeras
  • ada benjolan pada kulit seperti bruntusan
  • kulit kering, pecah-pecah dan bersisik
  • terasa panas seperti terbakar
  • kulit terasa lunak
  • pembengkakan di area tertentu

Pada anak-anak, umumnya alergi ini disebabkan karena pewangi dan pewarna yang terkandung di dalam deterjen. Bayi dan balita mudah memasukkan barang apa saja ke dalam mulut termasuk pakaian yang digunakan mereka. Itulah sebabnya, Anda disarankan membaca label pada kemasan deterjen sebelum membeli, dan memilih produk deterjen yang aman terutama apabila Anda memiliki bayi atau balita di rumah.

Deterjen yang hypoallergenic kerap menjadi solusi untuk mereka yang mengalami alergi pada deterjen. Selain itu, disarankan juga menghindari penggunaan pelembut dan pewangi pada pakaian bayi.

Agar tidak terpapar deterjen secara langsung, gunakan mesin cuci saat mencuci pakaian. Bilas beberapa kali hingga sisa deterjen hilang agar tidak terhirup atau terpapar pada kulit.

Pada beberapa kasus, alergi deterjen tidak cukup diatasi dengan mengganti deterjen atau membilas pakaian berkali-kali. Ada kalanya, Anda membutuhkan bantuan pengobatan yang bisa meringankan dan mengatasi efek alergi deterjen.

Dikutip dari healthline, ada beberapa langkah yang disarankan untuk mengatasi reaksi alergi deterjen:

  • Menggunakan krim yang mengandung hidrokortison untuk mengatasi rasa gatal dan peradangan
  • Mengoleskan lotion calamine yang menenangkan kulit dan meredakan gatal
  • Mengonsumsi antihistamin untuk menghentikan reaksi alergi
  • Mengompres bagian yang terasa panas dan meradang dengan air dingin untuk mengurangi peradangan

Agar penggunaan krim dan obat-obatan di atas tepat dan sesuai dengan kebutuhan, pastikan untuk melakukan konsultasi dengan dokter ahli sebelum membeli dan mengonsumsinya. Dengan penanganan yang tepat, alergi deterjen dapat diatasi tanpa menimbulkan problem lain.

 

Writer: Agatha

Edited By: dr. Ayu Munawaroh

Last Updated: 07-Sep-2021

 

Sumber:

  1. Osborn CO. How to identify and treat a laundry detergent rash (2019). Available from: https://www.healthline.com/health/rashes-from-detergent.
  2. Stöppler MC. Children's Health: 11 Causes of Common Skin Rashes (2017). Available from: https://www.onhealth.com/content/1/skin_rash_causes_children.